
Cukup populer di Indonesia dan beberapa negara berkembang, penyakit tipes atau yang dalam istilah medis disebut sebagai typhoid fever alias demam tifoid merupakan penyakit yang terjadi akibat bakteri Salmonella typhi pada saluran cerna, yang kemudian dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh. Penyebaran bakteri penyebab tipes ini harus segera ditangani karena beresiko memengaruhi banyak organ.
Baca Juga:
- Nyeri Asam Lambung: Penyebab dan Cara Mengobatinya
- Sering Nyeri Lutut? Ini Penyebab dan Penanganannya
- Warna Urine dan Artinya Bagi Kesehatan Kamu
Tipes juga dapat menyebar dengan cepat, biasanya melalui medium makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi. Makanan dan minuman ini terkontaminasi tinja yang mengandung bakteri, atau pada sebagian kasus adalah akibat kontaminasi urine yang terinfeksi oleh bakteri.
Sangat penting untuk mewaspadai dan mendeteksi secara sigap gejala tipes ini, karena jika dibiarkan dan tidak segera mendapatkan penanganan khusus, maka penyakit ini bisa membahayakan nyawa orang yang menderitanya.
Gejala Tipes Pada Anak

Kesulitan mengidentifikasi penyakit yang terjadi pada anak-anak adalah biasanya mereka enggan untuk berbicara mengenai apa tengah yang mereka rasakan. Beberapa anak bahkan memiliki ketakutan tersendiri untuk melaporkan kepada orangtua mereka bahwa ada yang tidak beres dengan tubuhnya, sehingga penyakit yang diderita pun semakin memburuk dan penanganannya semakin sulit.
Oleh sebab itu, menjadi kewajiban bagi orangtua sebagai orang yang lebih dewasa untuk mencermati kondisi anak-anak dan mewaspadai gejala tipes pada anak, beberapa diantaranya adalah seperti di bawah ini :
1. Sakit perut dan diare
Serangan bakteri penyebab tipes pada saluran pencernaan membuat sistem pencernaan pun menjadi terganggu. Akibatnya, proses cerna yang berlangsung di usus menjadi tidak optimal, hal ini kemudian menimbulkan rasa sakit di bagian perut dan juga diare.
Perhatikan perilaku khusus pada anak seperti memegangi perut terus menerus ataupun sering ke kamar mandi untuk mengidentifikasi gejala tipes ini.
2. Sembelit
Selain diare, gejala lain yang muncul karena terganggunya sistem pencernaan oleh bakteri Salmonella typhi adalah sembelit. Proses cerna makanan yang berlangsung tidak sempurna akan membuat penumpukan dan tekstur feses menjadi terlalu padat sehingga menimbulkan rasa sakit saat buang air besar.
3. Demam tinggi
Gejala lain yang mengindikasikan adanya serangan Salmonella typhi adalah demam tinggi pada anak. Demam ini disebabkan sistem imun tubuh mendeteksi adanya unsur asing yakni bakteri, sehingga suhu tubuh pun meningkat. Waspadai bila anak terkena demam tinggi, segeralah hubungi dokter atau tenaga medis untuk menanganinya.
4. Hilangnya nafsu makan
Jika anak mendadak menolak semua makanan bahkan termasuk makanan favoritnya sekalipun, bisa jadi hal ini merupakan indikasi terjadinya tipes. Kondisi tubuh yang kurang nyaman akibat serangan bakteri penyebab penyakit tipes membuat anak menjadi kehilangan nafsu makannya.
Akibatnya, ia akan menolak untuk mengonsumsi apapun. Tentunya hal ini tidak dapat dibiarkan karena beresiko memicu munculnya dehidrasi dan kekurangan nutrisi yang justru membahayakan kondisi anak.
Gejala Tipes Pada Orang Dewasa

Beda gejala tipes yang terjadi pada anak dan pada orang dewasa terletak pada jangka waktu terjadinya gejala tipes tersebut. Pada orang dewasa, dimana sistem imun tubuh sudah mengalami penurunan, gejala tipes dapat berlangsung cukup lama, bahkan memakan waktu selama berminggu-minggu lamanya.
Berikut adalah gejala tipes yang muncul pada orang dewasa dari minggu ke minggu :
1. Minggu pertama
Di minggu pertama, gejala yang mungkin terjadi sebagai indikasi terjadinya tipes pada orang dewasa ialah demam. Demam ini biasanya tidak terlalu terasa di awal karena kenaikan suhunya masih rendah, tetapi lama-kelamaan bisa meningkat hingga mencapai 40 derajat. Tubuh penderita akan terasa lemas, timbul sakit kepala, batuk, hingga mimisan.
2. Minggu kedua
Demam yang terjadi di minggu pertama akan terus berlanjut dan semakin memburuk di minggu kedua ini. Suhu tubuh yang semakin tinggi membuat penderita akan sering mengigau karenanya. Di minggu kedua ini, gangguan sistem pencernaan karena serangan bakteri mulai terasa.
Penderita akan mengalami sakit perut, bahkan hingga menyebabkan diare atau sembelit dan tinja berwarna kehijauan karena proses penyerapan nutrisi yang tak sempurna. Pada beberapa kasus, terjadi kembung di bagian perut karena pembengkakan hati serta empedu.
3. Minggu ketiga
Minggu ketiga merupakan masa yang cukup tricky dan sering menjebak banyak orang. Di minggu ini, suhu tubuh yang semula sangat tinggi akan menurun. Demam yang turun ini membuat banyak orang salah mengiranya sebagai indikasi kesembuhan.
Padahal, turunnya demam ini justru dibarengi dengan komplikasi seperti pendarahan atau pecahnya usus yang membuat kondisi penderita semakin memburuk.
4. Minggu keempat
Jika tidak ada penanganan apapun dan juga tindakan pengobatan di minggu keempat ini, maka dapat dipastikan kondisi penderita semakin memburuk. Suhu tubuh memang akan terus menurun dengan perlahan, namun komplikasi terus berlanjut bahkan sampai mengancam nyawa bila terus menerus dibiarkan. Oleh sebab itu, segera ambil tindakan dengan menghubungi ahli medis atau langsung ke rumah sakit terdekat.
Mengobati Gejala Tipes untuk Berbagai Usia

Bagaimana bila gejala tipes terlanjur menyerang tubuh? Terdapat dua cara untuk mengobati gejala tipes yang terjadi. Yang pertama adalah dengan pengobatan medis, serta pengobatan di rumah alias rawat jalan.
Dalam pengobatan medis, biasanya akan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan sampel darah, tinja, serta urine di laboratorium sebagai langkah pertama yang dilakukan oleh tenaga medis saat muncul gejala tipes.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan jenis obat antibiotik seperti apa yang efektif untuk diberikan kepada penderita gejala tipes. Fungsi antibiotik ini ialah untuk membunuh bakteri yang menjadi penyebab munculnya gejala tipes.
Di rumah sakit, jenis antibiotik yang diberikan biasanya dalam bentuk suntikan atau injeksi, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian nutrisi melalui infus.
Hal ini dikarenakan biasanya penderita gejala tipes mengalami muntah, diare, dan perut kembung secara terus menerus sehingga tidak dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi melalui makanan karena ada kemungkinan tidak tercerna dengan baik dan justru membuat tubuh semakin kekurangan nutrisi. Pengobatan medis ini pada umumnya memakan waktu sebanyak tiga hingga lima hari.
Setelah mendapatkan penanganan medis yang tepat di rumah sakit, untuk langkah selanjutnya pasien diperbolehkan pulang dengan catatan harus tetap melanjutkan pengobatan di rumah. Pasien dianjurkan mengonsumsi obat antibiotik hingga habis, dengan maksud untuk memastikan bakteri benar-benar hilang dari tubuh pasien. Ini merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan agar bakteri tidak kembali menyerang di kemudian hari.
Selain konsumsi antibiotik hingga habis, pasien juga harus menjaga kondisi kesehatan dengan makan secara teratur dalam porsi kecil, memenuhi kebutuhan cairan dengan banyak minum air putih, istirahat yang cukup, hindari begadang dan stress berlebih, serta selalu jaga kebersihan untuk mencegah kontaminasi bakteri.
Jangan sembarangan dalam mengonsumsi makanan terutama bila dijual di tempat-tempat yang kurang terjaga higienitasnya dan rentan paparan bakteri. Semoga bermanfaat!