
Si Kecil sudah berusia 6 bulan? Inilah waktunya bayi mendapat makanan pendamping ASI (MPASI). Pemberian MPASI termasuk salah satu fase krusial si Kecil pada 1000 hari pertama kehidupannya.
Baca Juga:
- Manfaat Mangga Untuk MPASI Si Kecil
- Menu MPASI 6 Bulan Pertama
- Inspirasi Menu MPASI 7 Bulan Sehat Untuk Si Kecil
Pemberian MPASI berperan besar untuk membantu bayi tumbuh kembang dengan optimal. Fase ini juga membantu si Kecil belajar mengenali tekstur makanan, belajar makan sendiri, serta mengeksplorasi indera pengecap, peraba, dan penglihatan.
Bagaimana Memilih MPASI yang Tepat untuk si Kecil?

MPASI buatan rumah maupun MPASI instan yang difortifikasi bisa menjadi pilihan untuk memberikan makanan tambahan. Apapun pilihanmu, MPASI yang disajikan harus memiliki kelayakan dari berbagai segi. Mulai dari kadar gizi/nutrisi hingga kebersihan.
MPASI rumahan menjalankan standar kualitas nutrisi dan kebersihan oleh pihak keluarga sendiri, mulai dari pemilihan bahan, kesegaran, prosedur kebersihan dalam pembuatan MPASI. Semuanya diukur dari pihak masing-masing rumah, tergantung dari pemahaman dan wawasan orang tua dalam membuat MPASI yang berkualitas.
Sementara MPASI fortifikasi atau lebih dikenal dengan istilah MPASI instan/MPASI komersial memiliki standarisasi sesuai ketentuan lembaga kesehatan. Menurut panduan yang dirilis oleh WHO, makanan yang difortifikasi perlu memenuhi acuan standar baku.
Tujuan dilakukanya fortifikasi makanan adalah untuk mengatasi masalah malnutrisi di berbagai negara akibat distribusi makanan yang tidak merata. Faktor ini menyebabkan banyaknya orang kekurangan nutrisi penting sehingga rentan dengan masalah kesehatan. Indonesia sendiri menjadi target untuk kelompok fortifikasi makanan pada bayi (MPASI) untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak di Indonesia.
Selain itu pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI juga melakukan pemeriksaan untuk makanan pendamping ASI instan yang boleh diedarkan ke masyarakat. Sehingga dari segi kelayakan, MPASI fortifikasi relatif aman untuk dikonsumsi bayi 6 bulan ke atas.
MPASI Fortifikasi untuk Mencukupi Gizi Mikronutrien Bayi
Pemberian MPASI dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bayi akan nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Bayi membutuhkan energi dari makanan. Baik nutrisi makronutrien maupun mikronutrien sama pentingnya untuk menunjang 1000 hari pertama kehidupan si Kecil.
Kecukupan energi, dan zat gizi dari berbagai mineral pun juga berpengaruh terhadap kualitas anak. Perkembangan fisik yang kuat, kecerdasan, daya tahan tubuh yang kuat, serta standar kesehatan anak yang sesuai membutuhkan asupan zat-zat gizi seperti besi, seng, kalsium, tembaga dan yodium dari makanan.
Sejak si Kecil lahir, ia mendapat asupan nutrisi dari ASI eksklusif yang membantunya untuk tumbuh kembang dengan baik dan terhindar dari malnutrisi atau defisiensi zat gizi. Sementara saat mengkonsumsi MPASI, bayi perlu mendapat makanan bayi yang bervariasi kadar gizinya.
Terkadang ada kondisi yang menyebabkan orang tua tidak mampu menyediakan MPASI rumahan. Sehingga opsi untuk mengatasi hal ini adalah membeli produk MPASI.
Jika memang orang tua perlu memberikan MPASI di luar, MPASI fortifikasi bisa menjadi pilihan. Cara ini lebih baik daripada membeli MPASI dengan klaim bubur sehat atau organik yang tidak diketahui kadar gizi dan kebersihan proses pembuatannya.
Manfaat MPASI Fortifikasi
Lebih dari 2 milyar orang mengalami malnutrisi karena tidak mendapat nutrisi penting seperti vitamin dan mineral setiap harinya. Terutama pada anak-anak, di mana kebutuhan gizi sangat penting untuk mengembangkan tubuh yang kuat, sehat, dan fisik yang meningkat sesuai tahapan perkembangan usia anak.
Selain untuk fisik, makanan bergizi menunjang kemampuan anak untuk memiliki kecerdasan dan kemampuan mengembangkan potensi dirinya semaksimal mungkin.
MPASI yang difortifikasi mendapat tambahan nutrisi untuk mengatasi kekurangan pada makanan sehari-hari. MPASI dengan fortifikasi vitamin D, kalsium, zat besi, dan mineral lain ada dalam MPASI instan agar bayi tercukupi kebutuhannya.
Dilansir dari panduan WHO, fortifikasi makanan adalah tindakan penambahan kandungan mikronutrien penting yakni vitamin dan mineral dalam makanan untuk memperbaiki kualitas nutrisi suplai makanan dan untuk memberi manfaat kesehatan umum yang berisiko kecil terhadap kematian.
Sejauh ini MPASI fortifikasi memberi manfaat yang terlihat nyata, dianggap potensial, dan bisa diterima sesuai riset ilmiah. Manfaat fortifikasi makanan antara lain:
- Membantu mencegah atau meminimalkan risiko kejadian defisiensi mikronutrien pada suatu populasi atau kelompok populasi tertentu.
- Memberikan kontribusi mengurangi defisiensi mikronutrien di kelompok tertentu, memperbaiki status nutrisi dan asupan makanan akibat perubahan gaya hidup.
- Memberikan dampak positif untuk membantu agar mikronutrien tetap stabil dan memperbaiki kesehatan.
Mitos tentang MPASI Fortifikasi

Sebagian orang menganggap bahwa MPASI komersial atau MPASI fortifikasi tidak sehat. MPASI fortifikasi dianggap bukan makanan yang bagus untuk bayi, karena:
- Dibuat dengan cara instan
- Tidak dibuat dari bahan segar, organik
- Anggapan mikronutrien seperti vitamin dan mineral pada MPASI pabrik bukan dari bahan alami
- Mengandung zat aditif/ tambahan pangan seperti pengawet, garam, gula, yang berbahaya bagi kesehatan bayi
MPASI fortifikasi sendiri perlu mematuhi syarat khusus sesuai standar yang dianjurkan oleh WHO. Standar yang harus dipatuhi adalah standar mutu keamanan, higienitas dan kandungan nutrisi MPASi.
Fortifikasi makanan untuk bayi sendiri merupakan program tertarget WHO untuk wilayah Indonesia, terutama untuk mengatasi masalah malnutrisi pada bayi.
Tak heran jika standar untuk memenuhi suplai makanan bergizi untuk bayi pada MPASI fortifikasi perlu memenuhi aturan baku. Misalnya seperti, standar keamanan dari segi proses pembuatan MPASI fortifikasi yang steril, penambahan zat aditif pengawet yang masih dalam kategori aman untuk bayi, serta penambahan kandungan makronutrien dan mikronutrien untuk melengkapi gizi bayi tertentu.
MPASI Fortifikasi: Sehatkah Jika Dikonsumsi Terus-Menerus?
Anak-anak dan bayi sering mengalami defisiensi nutrisi. Tanpa adanya vitamin dan mineral tambahan, kebutuhan gizi harian yang harus dipenuhi anak-anak dan bayi tidak akan tercukupi. Beberapa zat gizi penting yang seringkali ada dalam MPASI buatan pabrik adalah zat besi, seng, dan vitamin B.
MPASI yang difortifikasi bisa menjadi makanan sehat atau justru buruk bagi kesehatan tergantung dari banyak faktor. Beberapa risiko yang mungkin terjadi jika mengkonsumsi MPASI instan adalah:
1. Mengandung Zat Aditif
Meskipun pemberian MPASI instan diperbolehkan, makanan ini tidak boleh terlalu sering diberikan. MPASI instan dibuat dengan pemrosesan dan dikemas dengan zat aditif, seperti pengawet, sodium, lemak, dan gula tambahan.
2. Risiko Kelebihan/Overdosis Zat Gizi
Meski MPASI fortifikasi sudah menyesuaikan standar keamanan dan higienitas sesuai ketentuan WHO, ada risiko yang mengintai jika pemberian MPASI ini dilakukan secara berlebihan.
Anak-anak dan bayi yang mengkonsumsi MPASI fortifikasi bisa overdosis zat gizi makanan seperti vitamin. Menurut studi dari Environmental Working Group (EWG), kebanyakan makanan yang difortifikasi mengandung kadar level vitamin yang tidak sesuai untuk anak-anak.
Anak-anak pun menjadi kelebihan nutrisi ketika mengkonsumsi beberapa jenis makanan yang difortifikasi melebihi kadar yang diperbolehkan dalam sehari. Jika apa yang dikonsumsi anak-anak tidak dikontrol, tentu kelebihan zat gizi pada anak ini bisa berdampak negatif.
Jadi, pastikan kamu memperhatikan label nutrisi yang tertera di kemasan MPASI fortifikasi untuk mengetahui berapa banyak sajian per hari yang diperbolehkan untuk si Kecil.
Bijak Memberikan MPASI: Solusi untuk Bayi Sehat
Dalam beberapa kasus, MPASI fortifikasi sangat bermanfaat untuk meminimalkan risiko bagi kekurangan nutrisi, apalagi jika orang tua tidak bisa memberikan MPASI rumahan yang layak untuk anak. Pemberian MPASI fortifikasi menjembatani kebutuhan bayi akan konsumsi vitamin dan mineral yang memadai, yang tidak cukup didapat dari ASI saja.
Namun demikian, pemberian MPASI fortifikasi juga harus dilakukan dengan bijak. Pastikan kamu tidak terus-menerus memberikan MPASI instan pada bayi agar bayi bisa memperoleh manfaat dari sumber makanan alami dari sayuran, ikan, buah-buahan, dan bahan makanan alami lain.
Kemudahan dan kepraktisan MPASI fortifikasi seringkali membuat orang tua tidak sadar sehingga memberikan MPASI instan ini terus-menerus. Jika hal ini terjadi, bukan tak mungkin si Kecil mengalami kelebihan nutrisi.
Si Kecil tetap membutuhkan makanan yang kaya nutrisi secara alami dari sumber makanan seperti makanan utuh sayuran. Menggantungkan diri pada MPASI instan yang difortifikasi bukanlah pilihan bijak untuk membangun generasi anak-anak yang sehat.
Jika butuh lebih banyak info mengenai mpasi yang cocok sesuai perkembangan si kecil, jangan ragu untuk mengonsultasikannya ke dokter menggunakan aplikasi Okadoc ya!
Kamu bisa tanya jawab dokter dan konsultasi lewat video call untuk berbagai masalah kesehatan lho! Yuk download aplikasi Okadoc sekarang juga di Play Store dan App Store.